Friday, December 20, 2019


Wednesday, December 11, 2019

Pemanfaatan Hyperlink Dalam Pembuatan Data Guru dan Pegawai Dengan Menggunakan Microsoft Excel


Menggunakan Hyperlink dalam pembuatan data guru dan pegawai dengan menggunakan Microsoft Excel dapat mempermudah dalam mencari data guru dan pegawai, serta dapat dikreasikan dengan sedemikian mungkin agar tampilan menjadi lebih menarik dan mudah digunakan.
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk membuat data guru dan pegawai SMK Baiturrahman kandis. Pertama yang harus anda persiapkan tentunya adalah data yang nantinya akan digunakan. berikut langkah-langkahnya:
1. Buka program Microsoft Excel, lalu pilih blank workbook. Maka akan tampil seperti dibawah ini:
2. Lalu masukkan nomor dan nama pegawai, seperti contoh dibawah ini:
3. Kemudian buat sheet baru dan beri nama sheet sesuai dengan nama pegawai no.1. Lalu isi sheet tersebut dengan biodata dari pegawai no.1, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, foto dan lain-lain. Seperti contoh dibawah ini:
4. Langkah selanjutnya, kembali ke sheet pertama yang berisikan nama-nama pegawai. Kemudian klik kanan pada salah satu nama pegawai, lalu pilih hyperlink. Seperti gambar dibawah ini:
5. Pada menu hyperlink, pilih menu Place in This Document, lalu pilih target sheet yang dituju, dan klik Ok. Seperti gambar dibawah ini:
6. Setelah klik Ok maka kita akan kembali ke sheet pertama yang berisikan daftar nama pegawai. Sekarang anda sudah bisa meng-klik nama pegawai dan akan langsung menuju sheet biodata dari nama pegawai tersebut.
Lakukan langkah-langkah tersebut untuk nama pegawai lainnya. Anda juga bisa menambah informasi penting lainnya dan mengubah tampilan agar data menjadi lebih menarik. Seperti yang sudah saya lakukan berikut ini:
Halaman Beranda
Halaman Data Guru dan Pegawai
Halaman Profil Sekolah
Halaman Biodata Pegawai
Berikut saya cantumkan file data guru dan pegawai yang sudah saya buat, dapat didownload disini. Semoga postingan tentang pemanfaatan hyperlink dalam pembuatan data guru dan pegawai dengan menggunakan microsoft excel ini dapat bermanfaat. Terima Kasih





Tuesday, December 3, 2019

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN



Menurut   Rochaety,   dkk   (2008),   sim  pendidikan   merupakan   perpaduan antara  sumber  daya  manusia  dan  aplikasi  teknologi  informasi  untuk  memilih,menyimpan, mengolah, dan   mengambil kembali  data  dalam  rangka   mendukung proses pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan.
Sistem informasi manajemen ada 3 jenis system yang ditawarkan bagi lembaga pendidikan untuk implementasikan ios (inter organization system) yaitu:
  • Intranet, jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antara kantor cabang yang terpisah geografis baik lokasi maupun regional.
  • Internet, jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung lembaga pendidikan dengan para pengguna program pendidikan/calon siswa/mahasiswa.
  • Ekstranet, jaringan yang di bangun sebagai alat komunikasi antar lembaga pendidikan dan lembaga pendukungnya seperti departemen pendidikan,masyarakat,pemerintah dan dunia usaha.


Cakupan sistem informasi manajemen pendidikan:
  1. Koneksi dan setting, identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.
  2. Pengelolaan kesiswaan, pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.
  3. Pengelolaan akademik, laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai ktsp, data nilai kbk, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
  4. Pengelolaan guru dan karyawan, manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
  5. Pengelolaan keuangan, manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana bos (bantuan operasional sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
  6. Pengelolaan perpustakaan, pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
  7. Pelaporan, pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke depdiknas (data sekolah, siswa dan guru)
  8. Bank soal, pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan

Tujuan sistem informasi manajemen pendidikan:
  1. Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan memberikan 
  2. Informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga 
  3. Sekolah menengah umum atau yang setara dengannya.
  4. Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia pendidikan yang ada di propinsi / kota kabupaten agar dapat berperan aktif dalam usaha memajukan usaha pendidikan.
  5. Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi secara trasparan tentang kebijakan dan pemakaian sumber daya yang dialokasikan untuk dunia pendidikan.
  6. Meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia informatika serta manfaat yang dapat diambil melalui beberapa pelatihan.
  7. Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik dan siswa mengenai ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan lainnya.

Keuntungan yang diperoleh sekolah, yaitu :
  1. Dapat memantau perkembangan pendidikan siswa secara akurat.
  2. Dapat meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan kepada masyarakat secara akurat.
  3. Dapat menyimpan database sekolah mulai dari data siswa,guru serta karyawan yang terdiri dari data akademik, sistem kurikulum, administrasi, aset sekolah dll.
  4. Memudahkan pekerjaan sekolah tersebut dalam segala aspek mulai dari BK, TU dan lain-lain.


Thursday, October 10, 2019

Sistem Input, Proses, dan Output Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)



Sistem adalah seperangkat komponen yang terkait, saling mempengaruhi dan beroperasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks upaya pemecahan masalah dan pencapaian tujuan, maka langkah-langkah itu harus berangkat atau dimulai dari konteks, input, proses dan berakhir dengan output (Hamzah, 2011). Pada kesempatan kali ini penulis ingin membuat sistem input,proses, dan output (IPO System) pada sekolah menengah kejuruan atau disebut SMK. Berikut merupakan IPO System Sekolah menengah kejuruan:

System
Elements
Goals
Inputs
Processing Elements
Outputs
SMK
Peserta Didik, Tenaga pendidik, Tenaga kependidikan, Sarana dan Prasarana, Biaya, Peraturan, Rencana Pendidikan, Kurikulum, Visi dan Misi.
Kordinasi, Proses Belajar Mengajar, Praktikum, Motivasi, Magang, Kerja Sama, Pendidikan tentang K3.
Lulusan siap kerja, Produk atau karya siswa.
Lulusan yang direkrut oleh dunia usaha dan dunia industri, Mendapatkan Penghargaan, Mendapatkan Citra Sekolah yang baik.

Inputs
Untuk ketercapaian pendidikan bermutu, fungsional, produktif, efektif danakuntabel, maka diperlukan beberapa hal yang terkait dengan input yang antaralain: Peserta didik, ketenagaan, fasilitas, biaya, kurikulum, perencanaan dan evaluasi, hubungan sekolah masyarakat dan iklim sekolah yang memadai (Mulyasa,2013). Pada kasus mengenai input proses dari smk tidak banyak perbedaan menurut penjelasan sebelumnya, input dari system smk adalah peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, biaya, peraturan, rencana pendidikan, kurikulum, serta visi dan misi.

Process
Proses adalah suatu pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alamiatau didesain dengan sengaja (Mulyasa, 2012). Pesan-pesan penting akan dapatditangkap dan dicerna bila para pelaku pendidikan mampu mendesain secarainteraktif dan sederhana. Pada system smk memiliki proses Kordinasi antara tenaga pendidik dan kependidikan, proses belajar mengajar, Praktikum, Motivasi terhadap siswa, Magang atau praktek kerja lapangan oleh siswa, kerja sama demi meningkatkan mutu belajar peserta didik, serta pendidikan khusus mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Outputs
Output merupakan hasil dari proses, menghasilkan lulusan sesuai dengan standar tertentu dan tentunya diharapkan memenuhi keinginan masyarakat, orangtua dan pemerintah. Output pada dasarnya akan banyak dipengaruhi oleh inputdan proses, keefektifan proses. Sistem input yang berkualitas tentu dapatmenghasilkan output yang berkualitas pula. Teori Sistem informasi “Gold in-Gold out” dapat digunakan dalam hal ini. Suatu output dikatakan berkualitas (baca:bermutu) apabila telah memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan oleh Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pada sistem smk memiliki output yaitu lulusan yang siap diterjunkan ke dunia usaha dan dunia industri serta menghasilkan produk atau karya hasil kolaborasi peserta didik dengan tenaga pendidik dan kependidikan.

Goals
Goals pendidikan merupakan pencapaian dan manfaat (benefit) yang dirasakan baik oleh siswa, yang menjadi keluaran (output) pendidikan, maupun bagi stakeholders pendidikan secara luas. Pada sistem smk memiliki goals yaitu lulusan yang direkrut oleh dunia usaha dan dunia industri, mendapatkan penghargaan, serta mendapatkan citra sekolah yang baik, dari segi lulusan maupun kerja sama terhadap dunia usaha dan dunia industri.


Monday, September 30, 2019

Produksi dan Fungsi Biaya Dalam Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan pendidikan menjadikan sumberdaya manusia siap dalam menghadapi lingkungan kerja serta memberikan sumbangan terhadap pembangunan sosial ekonomi melalui cara-cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan produktivitas. Bagi masyarakat secara umum pendidikan bermanfaat untuk teknologi demi kemajuan di bidang sosial ekonomi, karena manfaatnya yang luas dan dapat meresap ke berbagai bidang.
Penyelenggara pendidikan dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik atau dituntut untuk lebih mampu mengelola pendidikan sehingga konsumen pendidikan dapat dilayani dengan baik. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan yaitu aspek pembiayaan. Pembiayaan ini sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga semakin banyak kebutuhan dan tuntutan terhadap pendidikan maka pembiayaan pendidikan akan semakin meningkat. Pembiayaan ini juga akan berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan bahkan mutu dan relevansi pendidikan itu sendiri.
Makalah ini akan membahas tentang biaya dan jenis-jenisnya, serta fungsi biaya dalam rangka efisiensi biaya pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Biaya

Pengertian biaya menurut Menurut Carter (2009:30), mendefinisikan “biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat”. Pengertian biaya menurut Dunia dan Abdullah (2012:22) yaitu “Biaya adalah pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi”. Sedangkan pengertian biaya menurut Siregar dkk (2014:23) yaitu “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat sekarang atau masa yang akan datang.”.
Dari definisi biaya menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa biaya dapat diartikan sebagai suatu nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi yang diukur dalam satuan uang.
Jika dikaitkan kedalam pendidikan, maka biaya dapat diartikan sebagai seluruh pendanaan yang ada atau yang digunakan guna mendukung terwujudnya proses pendidikan sehingga dapat terwujudnya tujuan pendidikan yang efektif

2.      Jenis-jenis Biaya
Biaya produksi memiliki beberapa jenis, antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil. Biaya ini keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dari jumlah maupun aktivitas produksi pada tingkat tertentu. Jadi, biaya ini lebih dipengaruhi oleh sebuah kondisi dalam jangka panjang seperti pajak bumi dan bangunan, asuransi serta gaji karyawan.
Dalam instansi pendidikan, contoh biaya tetap adalah Gaji Guru dan karyawan,asuransi,pajak bangunan sekolah.
b.      Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang besarannya berubah-ubah tergantung pada volume kegiatan. Jadi jika volume kegiatan mengalami peningkatan, maka biaya variabel juga akan naik. Hal ini akan berlaku sebaliknya jika volume kegiatan mengalami penurunan maka biaya variable akan turun. Contoh biaya variabel dalam sebuah perusahaan yaitu bahan baku serta biaya periklanan.
Dalam instansi pendidikan, contoh biaya variable ini adalah seperti kebutuhan kertas saat kegiatan ujian,biaya tagihan listrik saat uji kompetensi,biaya pelaksanaan kegiatan.
c.       Biaya Total
Biaya total merupakan keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah output. Biaya ini bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, biaya semivariabel maupun biaya variabel. Salah satu contoh biaya total yaitu biaya produksi, mulai dari biaya bahan baku, biaya pemasaran, biaya administrasi dan sebagainya.
Dalam instansi pendidikan, contoh dari biaya total adalah Biaya belanja bulanan alat tulis kantor, Gaji bulanan guru dan pegawai, biaya listrik dan internet tiap bulan.
d.      Biaya Rata-Rata
Biaya rata-rata dapat didefinisikan sebagai biaya total dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Ini merupakan faktor penting ketika membuat keputusan produksi. Jenis biaya ini akan memberikan tentang biaya produksi per unit yang dihasilkan.
Dalam instansi pendidikan, contoh biaya rata-sata adalah biaya gaji guru honorer berdasarkan jam mengajar.
e.       Biaya Marginal
Biaya marginal merupakan biaya tambahan yang disebabkan adanya penambahan unit output.
Dalam isntansi pendidikan, contok biaya marginal adalah adanya kegiatan workshop, kegiatan promosi sekolah,

3.      Fungsi Biaya dalam Efisiensi Biaya Pendidikan
Pembiayaan yang dikaitkan dengan usaha pendidikan akan memberikan sumbangan positif bagi pencapaian tujuan pendidikan. Bowen mengatakan biaya digunakan untuk menunjang penyediaan sarana dan prasarana seperti tenga kerja, modal, tanah, opersional pengajaran, pelayanan administratif dan beasiswa. Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan yang diberikan untuk setiap kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Achmad Sanusi yang dikutip oleh Mulyono (2012) secara konseptual merumuskan biaya pendidikan sebagai pengorbanan yang tak dapat dihindarkan untuk mendukung proses kegiatan yang diturunkan dari rencana kerja dan anggaran, atau sejalan dengan yang dibutuhkan sepanjang pelaksanaan rencana dan anggaran itu, serta pengorbanan tersebut dapat dihitung atau diperkirakan dalam uang, berdasarkan harga satuan di pasar atau ketentuan lain yang disahkan.
Menurut Morphet (Maksum, 2010) memandang bahwa pendidikan merupakan investasi dalam sumber daya manusia. Sebagai suatu investasi pendidikan harus dilakukan secara rasional karena itu diperlukan biaya yang besar. Dengan adanya investasi dalam pendidikan memungkinkan diperolehnya sejumlah sumber daya manusia yang diperlukan untuk kepentingan pembangunan.
Efisiensi dalam pembiayaan pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan konsep manajemen ilmiah oleh Coombs (Priyono, 2013). Menurutnya, pertambahan jumlah enrollmen yang demikian pesat berpengaruh terhadap pemanfaatan sumber daya pendidikan. Oleh karena itu perlu dilakukan penekanan biaya pendidikan melalui berbagai jenis kebijakan antara lain:
·         Menurunkan biaya operasional
·         Memberikan biaya prioritas anggaran terhadap komponen-komponen input yang langsung berkaitan dengan proses belajar mengajar
·         Meningkatkan kapasistas pemakaian ruang kelas, fasilitas belajar
·         Meningkatkan kualitas PBM
·         Meningkatkan motivasi kerja guru
·         Memperbaiki rasio guru murid
Efisiensi dalam pembiayaan itu sendiri akan tercapai jika penggunaan biaya pendidikan dapat digunakan secara tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang bermutu sehingga menghasilkan output yang berkualitas sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan pada masing-masing jenjang dan jenis pendidikan.Penggunaan biaya pendidikan yang tepat juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan,dimana jika biaya pendidikan dapat dikelola dan dikontrol dengan baik maka akan mendorong prestasi baik dari peserta didik maupun instansi, karena dari pembiayaan yang tepat maka anggaran untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang prestasi akan berjalan dengan baik.


BAB III
PENUTUP
Pembiayaan pendidikan dalam konsepnya didasari bahwa pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia. Pengertian pembiayaan pendidikan itu sendiri merupakan seluruh pendanaan yang ada atau yang digunakan guna mendukung terwujudnya proses pendidikan sehingga dapat terwujudnya tujuan pendidikan yang efektif.
Efisiensi pembiayaan pendidikan adalah penggunaan biaya pendidikan secara tepat sesuai dengan tingkat prioritas kebutuhan guna mewujudkan proses pembelaaran yang bermutu sehingga menghasilkan output yang berkualitas sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan pada masing-masing jenjang dan jenis pendidikan. Oleh karena itu biaya pendidikan dapat dipertanggung jawabkan secara jujur dan amanah dalam upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran dan mutu lulusan.
Dengan memberikan prioritas pada faktor-faktor input pendidikan seperti pembiayaan penidikan dapat memacu prestasi belajar siswa, dan mutu pendidikan sebagai keluaran dari proses pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan sesuatu hal yang penting untuk diperhatikan.


DAFTAR PUSTAKA
·         Maksum A. (2010) Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar. 21 September 2009. Dalam http://.edu.articles.com. Diakses 10 September 2019
·         Mulyono. (2012). Konsep Pembiayaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
·         Priyono Edi. (2013) Pembiayaan Pendidikan, Masalah dan Prospek. 16 Juni 2011. Dalam http://www.akademika.or.id. Diakses 10 September 2019
·         Ansar Rahman. 2017. Efisiensi Dalam Pembiayaan Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Universitas Negeri Makassar. Jurnal Eklektika, April 2017, Volume 5 Nomor 2. 10 September 2019